Bagaimana sebuah PKBM dengan berbagai keterbatasan memberlakukan pembelajaran di masa pandemi dan adanya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), baik di Jakarta maupun Tangerang Selatan?
Rumah Belajar YPAB Bintaro dan Tangerang Selatan untuk sementara ditutup sesuai dengan instruksi pemerintah yang mengharuskan pembelajaran dilakukan dari rumah. Hanya saja, seluruh peserta didik PKBM Pemimpin Anak Bangsa (YPAB) adalah masyarakat putus sekolah prasejahtera, yang memiliki keterbatasan dalam fasilitas pribadi untuk terhubung daring. Setelah melakukan survey kepada lebih dari 100 peserta didik, maka simak bagaimana pembelajaran dilakukan di YPAB.
- Subsidi Internet dan/atau nomor baru. Tiap peserta didik yang mengalami kesulitan paket data, akan mendapatkan subsidi dari YPAB. Bagi mereka yang kesulitan sinyal di rumahnya dan perlu mengganti operator telekomunikasinya, dipersilakan mengganti nomor dan tetap mendapatkan subsidi dari YPAB. Subsidi ini akan dilakukan dan ditinjau ulang setiap bulan.
- Menggunakan Whatsapp Group. Utamanya, di waktu/sesi yang ditentukan, para peserta didik akan belajar, berdiskusi dan berkomunikasi di dalam Whatsapp Group kelasnya.
- Menggunakan tools lain jika dibutuhkan, termasuk kuis online (Kahoot, Quizizz, Google Forms), video online (Zoom, Google Meet), atau sekedar rekaman seperti youtube. Tools yang menghabiskan kuota hanya akan digunakan jika diperlukan dalam pembelajaran.
- Menggunakan Learning Management System (Moodle) untuk menjadi repositori modul, berkas-berkas presentasi, tautan ataupun catatan-catatan lainnya. Tiap peserta didik mendapatkan username dan password di YPAB Online, http://www.ypab.me
- Tugas akan diberikan dan dikumpulkan secara online, melalui email, Google Forms, baik tulisan maupun screen capture (foto).
Secara berkala, baik tutor maupun peserta didik akan terus memperbaiki diri, beradaptasi dan berinovasi, di tengah segala keterbatasan.