Mengejar Ijazah, atau Mengejar Mimpi?

Hampir semua orang, saat pertama kali bergabung di PKBM Pemimpin Anak Bangsa (YPAB), memiliki niat untuk lulus dan mendapatkan ijazah. Tanda kelulusan. Dan niat itu tidak jauh berbeda ketika seseorang bergabung ke sekolah-sekolah atau PKBM lain.

Bagi kamu yang sudah melewati tahap putus sekolah, saatnya untuk bertanya pada diri sendiri: Apa mimpimu sebenarnya? Apakah hanya mendapatkan secarik kertas bernama ijazah itu? Apakah hanya untuk mendapatkan predikat telah lulus dari jenjang SD (Paket A), SMP (Paket B), atau SMA (Paket C) dan menepuk dada? Meskipun ijazah adalah bekal praktis yang dapat dimanfaatkan untuk mencari pekerjaan untuk mencari nafkah di luar sana, tetapi ada yang seharusnya lebih menarik untuk dipikirkan: pekerjaan apa yang menjadi impianmu? Profesi apa yang sekiranya dapat membuat kamu tersenyum mengerjakannya, antusias dalam kesehariannya, dan rela untuk menghabiskan tenaga, pikiran untuk waktu yang lama?

Saat kamu menginjakkan kaki dan mulai belajar di PKBM Pemimpin Anak Bangsa, PR pertama adalah mendefinisikan ulang masa depanmu, mengenali potensi dan bakatmu, menggali apa sebetulnya kegemaranmu. Akan sangat merugi jika kamu hanya mengikuti pelajaran dengan pasif, tanpa mencoba hal yang baru dan berdiskusi dengan tutor-tutor yang kaya pengalaman, latar belakang yang beraneka ragam, dan jejaring yang luas. Kenali dan diskusikan potensimu, bicarakan apakah jalan menuju ke sana bisa kita buka bersama. Buka diri kamu atas segala masukan dan manfaatkan YPAB untuk mengambil segala kesempatan perbaikan.

Di YPAB, kamu akan mendapatkan form “Mimpi yang Bertanggung jawab”. Dengan form itu, kamu akan diajak untuk memikirkan secara rinci jalan menuju mimpimu, sehingga mimpimu bukan sekedar mimpi kosong di siang bolong. Jika profesi yang kamu dambakan membutuhkan pendidikan tinggi (kuliah), diskusikan bagaimana cara pendanaannya. Jika ternyata yang kamu inginkan adalah membuka usaha, diskusikan perencanaan bisnisnya secara rinci untuk meminimasi risiko dan memastikan adanya inovasi. Apapun itu, yakinlah bahwa kegagalan bukan sesuatu yang perlu ditakuti; tetapi takutlah untuk tidak pernah mencoba, untuk tetap berada di posisimu saat ini dan menghabiskan beberapa tahun ke depan hanya demi selembar kertas bernama ijazah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *