Memahami dan Melatih Integritas dalam Pendidikan

YPAB adalah institusi yang menekankan perlunya integritas. Peserta didik yang mencontek akan dikeluarkan dari YPAB, dan tidak akan diterima kembali. Bagaimanapun, YPAB menginginkan lulusannya terbiasa hidup dengan jujur, semangat dalam belajar dan mencari ilmu, bukan justru meluluskan calon koruptor-koruptor baru. Di banyak negara maju, praktik ini sudah banyak diterapkan. Dan sudah saatnya integritas ditegakkan dalam pendidikan.

Namun demikian, ternyata cukup banyak peserta didik baru yang masih membutuhkan pencerahan, apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan dalam kegiatan belajar, apa yang dianggap kecurangan akademis dan apa bedanya dengan belajar bersama.

Mari kita simak dalam bentuk tanya jawab.

T: Apa yang tidak boleh dilakukan dalam ujian?
J: Kecuali secara tertulis mendapatkan pengecualian dari tutor atau tertulis dalam lembar ujian, secara umum tidak diperkenankan untuk:

  • membuka buku/catatan/sumber lain apapun
  • menggunakan kalkulator dan alat hitung elektronis lainnya
  • bertanya ke orang lain, baik jawaban langsung maupun petunjuknya
  • membuka Internet
  • mengerjakan lebih dari waktu yang disediakan
    Melakukan salah satu dari butir di atas akan dianggap sebagai kecurangan akademis.

T: Saya mengerjakan PR. Apa boleh saya berdiskusi dengan teman?
J: Boleh, tetapi tidak secara langsung pada soal tersebut. Dalam matematika misalnya, kamu boleh berdiskusi tentang soal dengan angka yang lain. Dalam sejarah, misalnya, bisa saja berdiskusi menggali lebih dalam soal tersebut. Ingat, hasil dari diskusi tersebut tidak boleh tertulis dan disalin menjadi jawaban soal. Jika ada 2 orang dengan catatan yang sama karena hasil diskusi, lalu menjawab soal dengan catatan tersebut, maka keduanya dianggap melakukan kecurangan akademis.

T: Kami sedang mendapatkan PR Matematika/Fisika/Kimia. Teman saya bertanya ke saya. Apa boleh saya mengajarinya?
J: Tentu boleh, tetapi gunakan pengandaian soal lain yang serupa, bukan soal yang persis sama seperti itu.

T: Saya mengerjakan PR. Apa saya tidak boleh belajar dari Internet?
J: Tentu boleh. Banyak sekali materi yang tersedia di Internet. Tetapi ingat. Jika mengerjakan soal matematika, tidak boleh atas soal yang sama. Gunakan

T: Saya mendapatkan informasi di Internet. Apa saya boleh copy/paste atau menyalin ke tugas/PR/ujian saya?
J: Tidak. Copy/paste adalah jelas-jelas sebuah kecurangan akademis.

T: Saya belajar dari Internet untuk sebuah soal uraian. Memang diperbolehkan membuka buku. Lalu bagaimana menjawab soal sehingga tidak dianggap kecurangan akademis?
J: Baca baik-baik informasi tersebut. Bandingkan dengan informasi lainnya di buku/Internet. Ingat. Pahami. Lalu tutup Internetnya, baru tulis pemahaman kamu ke dalam jawaban soal, dengan kalimat kamu sendiri.

T: Kami sedang bersiap-siap untuk ujian, dan ada kisi-kisi berupa contoh soal. Kami kerjakan bersama. Apakah boleh?
J: Tentu boleh, jika tidak ada tugas yang harus dikumpulkan. Tetapi, cara ini, berisiko tinggi. Jika ternyata orang yang mengajarinya salah, semua yang ada di kelompok itu akan menjawabnya dengan salah pula.

T: Saya mendapat tugas menulis, dan saya terinspirasi dari sumber yang dapat dari Internet. Apa yang harus saya lakukan?
J: Berikan informasi dalam tulisanmu, bahwa tulisan itu diambil dari laman apa.

Comments are closed.