Profil: Rizal Arryadi

Rizal Arryadi atau biasa dipanggil Kak Ical, merupakan relawan yang ditunjuk menjadi Kepala PKBM Pemimpin Anak Bangsa sejak awal 2018. Bergabung di keluarga YPAB sejak 2013, Kak Ical telah mengalami pasang surut dan membarengi berbagai kesuksesan (dan tentunya kegagalan) ratusan peserta didik YPAB.

Kak Ical sendiri mengawali perjalanan akademisnya di Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, meskipun akhirnya memilih untuk melanjutkannya di Teknik Industri Institut Teknologi Bandung, sambil secara paralel kuliah di Fakultas Ekonomi Universitas Terbuka. Setelah lulus, Kak Ical menempuh pendidikannya di Georgia Institute of Technology di Atlanta, USA. Meskipun menamatkan pendidikan S2 nya di Industral & System Engineering dengan konsentrasi Manufacturing Logistics, beliau menyempatkan diri untuk secara paralel mempelajari E-Business di Business School universitas yang sama. Setelah itu, meskipun sempat menempuh pendidikan S3 di Oregon State University, Kak Ical justru memilih untuk menamatkan kembali S2 nya di Portland State University di bidang Computer Science, setelah menyelesaikan postgrad di Oregon State. Menyadari bahwa untuk mengelola dan menjadi tutor yang baik diperlukan ilmu tersendiri, Kak Ical pun menyelesaikan pendidikan S1 di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Terbuka. Dengan banyaknya kasus masyarakat yang terjebak dengan perilaku tak bijak terperangkap pinjaman online ilegal dan judi online, Kak Ical sedang menempuh pendidikan kembali, Bachelor of Arts Islamic Studies di International Open University dan Ekonomi Syariah di Universitas Terbuka.

Secara profesional, Kak Ical berkarir di Oracle Corp., salah satu perusahaan multinasional terbesar di bidang teknologi informasi. Posisinya sebagai konsultan – atau tepatnya Solution Director untuk negara-negara Asia Tenggara, mengharuskannya untuk mengaplikasikan berbagai ilmu yang ditempuhnya di berbagai bidang, dan secara cepat harus mengambil insight dari berbagai industri, mengkombinasikannya menjadi arahan teknologi yang tepat bagi perusahaan-perusahaan yang ingin bertransformasi digital.

Selain itu, Kak Ical juga menginisasi dan mengelola sebuah rumah singgah pasien gratis di Jakarta (dekat dengan RS Cipto Mangunkusumo) bernama Rumah Singgah Ismail. Rumah singgah ini diharapkan mampu menjadi solusi bagi para pasien dhuafa dan keluarganya yang harus bolak-balik ke rumah sakit rujukan untuk berobat. Menurutnya, rumah singgah ini didedikasikan untuk sang almarhumah ibu yang telah meninggal; menyadari penuh betapa meresahkannya pasien yang harus berobat ke rumah sakit untuk jangka panjang.

Di YPAB, Kak Ical memposisikan diri sebagai tutor kelas-kelas Pemberdayaan, memperkaya kurikulum dengan berbagai pengetahuan praktis. Kak Ical juga sesekali mengisi kelas lainnya dengan kisah yang berwarna. Nikmati petualangan menggunakan matematika dan mengetahui aplikasinya di bidang teknologi, wawasan agama Islam dari macam-macam perspektif, berbagai pencerahan Bahasa Inggris dari berbagai teori, mempelajari ekonomi dengan kacamata praktisi, atau bahkan pelatihan menulis setara keahlian copywriter.

Sebagai Kepala PKBM, Kak Ical sangat paham bahwa putus sekolah hanyalah puncak dari sebuah gunung es. Permasalahan sebenarnya, mulai dari kemiskinan, kekerasan dalam rumah tangga, kesehatan, pengabaian anak, bahkan kekerasan seksual turut pula ditanganinya, sehingga YPAB tidak hanya memecahkan masalah akademis, tetapi tetap mendukung terselesaikannya masalah non-akademis dari peserta didik.

Comments are closed.