Di dalam hidup kita, akan sering sekali kita mendapatkan bantuan dari pihak lain, baik itu secara individu maupun institusi. Bantuan itu seringkali tanpa pamrih; benar-benar tulus untuk mendukung keberhasilan kita.
Tetapi seringkali justru pihak penerima bantuan memilih untuk bersikap yang membuat pemberi bantuan itu “kapok”, dan tidak akan mengulangi pemberian bantuan itu. Pemberi bantuan merasa sakit hati, bantuannya tidak tepat sasaran, atau menganggap kita sebagai penerima bantuan tidak amanah dalam menerimanya. Untuk itu, penting bagi kita untuk mengetahui, apa sayang perlu dilakukan, dan sikap apa saja yang perlu dihindari saat kita telah menerima bantuan.
- Ucapkanlah terima kasih dan berikan apresiasi. Ucapan terima kasih yang berlebihan memang seringkali tidak diperlukan, tetapi secara tulus kita membuka diri dan menjadikan pemberi bantuan sebagai sahabat, mitra, atau saudara kita. Jangan sampai kita bersikap dingin, dan tidak mengekspresikan rasa terima kasih kita.
- Jalankan amanahnya. Untuk apa bantuan itu? Jangan lalaikan amanah yang diberikan. Jika bantuan yang didapatkan adalah kuota untuk belajar, ya jangan sampai membolos atau terlambat dalam sesi pembelajaran. Jika bantuan itu adalah pinjaman perangkat, ya jangan digunakan untuk bermain game online, atau dipakai untuk kebutuhan lain dan mengabaikan amanah awal.
- Berikan laporan penggunaan bantuan itu, tanpa diminta. Kabarkan bagaimana bantuan itu dipergunakan. Jika bantuan itu sangat spesifik untuk keperluan tertentu, dan setelah dijalankan masih ada sisa dana, laporkan. Jika bantuan itu adalah pinjaman dalam kurun waktu yang agak panjang, secara reguler berikanlah laporan berkala (bulanan/mingguan/harian, sesuai kesepakatan).
Mari bersama-sama memperbaiki diri, dan tidak mengecewakan pihak manapun yang telah membantu kita.